ALASAN KESALAHAN KATA (PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 SMA/MA)
PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA
MENENTUAKAN ALASAN KESALAHAN PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU
Soal di atas menanyakan alasan kesalahan penulisan kata yang tidak baku dalam paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMA/MA termasuk dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji menentukan alasan kesalahan penggunaan kata tidak baku.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA)
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbaikan kata tidak baku yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pada paragraf di atas adalah sebagai berikut.
RINGKASAN MATERI
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:
1. Pemersatu
Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.
2. Pemberi kekhasan
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.
3. Pembawa Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum atas bahasa Indonesia.
4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:
3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku
Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat membantu Anda menguasainya.
1. Hafal sedikit demi sedikit
Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di buku Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal 1-2 kata baku setiap harinya.
2. Gunakan sesering mungkin
Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata baku. Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran. Pokoknya, gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda.
3. Cek menggunakan KBBI online
Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut (misalnya dengan highlightkuning) dan lanjutkan menulis.
Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba http://kbbi.web.id/.
(http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/)
250 contoh kata baku dan tidak baku (dari A hingga Z)
MENENTUAKAN ALASAN KESALAHAN PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU
Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Pembahasan
Soal di atas menanyakan alasan kesalahan penulisan kata yang tidak baku dalam paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMA/MA termasuk dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji menentukan alasan kesalahan penggunaan kata tidak baku.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA)
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbaikan kata tidak baku yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pada paragraf di atas adalah sebagai berikut.
No
|
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
1
|
hijroh
|
hijrah
|
2
|
produktip
|
produktif
|
3
|
fihak
|
pihak
|
4
|
ketrampilan
|
keterampilan
|
5
|
divasilitai
|
difasilitasi
|
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:
1. Pemersatu
Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.
2. Pemberi kekhasan
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.
3. Pembawa Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum atas bahasa Indonesia.
4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:
- Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Bukan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa asing
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
- Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
- Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
- Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
- Terpengaruh oleh perkembangan zaman
- Digunakan pada percakapan santai
- Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku
Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat membantu Anda menguasainya.
1. Hafal sedikit demi sedikit
Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di buku Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal 1-2 kata baku setiap harinya.
2. Gunakan sesering mungkin
Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata baku. Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran. Pokoknya, gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda.
3. Cek menggunakan KBBI online
Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut (misalnya dengan highlightkuning) dan lanjutkan menulis.
Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba http://kbbi.web.id/.
(http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/)
250 contoh kata baku dan tidak baku (dari A hingga Z)
No.
|
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
1
|
abjad
|
abjat
|
2
|
advokat
|
adpokat
|
3
|
afdal
|
afdol
|
4
|
akhlak
|
ahlak
|
5
|
aktif
|
aktip
|
6
|
aktivitas
|
aktifitas
|
7
|
ambeien
|
ambeyen
|
8
|
ambulans
|
ambulan
|
9
|
amendemen
|
amandemen
|
10
|
analisis
|
analisa
|
11
|
andal
|
handal
|
12
|
amfibi
|
amphibi
|
13
|
antena
|
antene
|
14
|
antre
|
antri
|
15
|
apotek
|
apotik
|
16
|
asas
|
azas
|
17
|
astronaut
|
astronot
|
18
|
ateis
|
atheis
|
19
|
atlet
|
atlit
|
20
|
atmosfer
|
atmosfir
|
21
|
azan
|
adzan
|
22
|
balans
|
balan
|
23
|
balsam
|
balsem
|
24
|
batalion
|
batalyon
|
25
|
baterai
|
baterei
|
26
|
berandal
|
brandal
|
27
|
belum
|
belom
|
28
|
besok
|
esok
|
29
|
biosfer
|
biosfir
|
30
|
blanko
|
blangko
|
31
|
brankas
|
brangkas
|
32
|
budek
|
budeg
|
33
|
bujet
|
budjet
|
34
|
bus
|
bis
|
35
|
cabai
|
cabe
|
36
|
capai
|
capek
|
37
|
cedera
|
cidera
|
38
|
cendekiawan
|
cendikiawan
|
39
|
cendera mata
|
cinderamata / cenderamata
|
40
|
cengkeram
|
cengkram
|
41
|
cengkih
|
cengkeh
|
42
|
cokelat
|
coklat
|
43
|
daftar
|
daptar
|
44
|
debitur
|
debitor
|
45
|
dekret
|
dekrit
|
46
|
depot
|
depo
|
47
|
detail
|
detil
|
48
|
deviasi
|
defiasi
|
49
|
diagnosis
|
diagnosa
|
50
|
diskotek
|
diskotik
|
51
|
distilasi
|
destilasi
|
52
|
dolar
|
dollar
|
53
|
drainase
|
drainage
|
54
|
dramatisasi
|
dramatisir
|
55
|
durian
|
duren
|
56
|
efektif
|
efektip
|
57
|
ekstra
|
extra
|
58
|
ekstrem
|
ektrim
|
59
|
ekstremis
|
ekstrimis
|
60
|
ekstrover
|
ektstrovert
|
61
|
elite
|
elit
|
62
|
embus
|
hembus
|
63
|
esai
|
esei
|
64
|
faksimile
|
faksimil
|
65
|
februari
|
pebruari
|
66
|
fondasi
|
pondasi
|
67
|
formal
|
formil
|
68
|
foto
|
photo
|
69
|
fotokopi
|
photokopi
|
70
|
fotosintesis
|
fotosintesa
|
71
|
frasa
|
frase
|
72
|
frekuensi
|
frekwensi
|
73
|
gaib
|
ghaib
|
74
|
geladi
|
gladi
|
75
|
gizi
|
giji
|
76
|
griya
|
gria
|
77
|
gua
|
goa
|
78
|
gubuk
|
gubug
|
79
|
gudeg
|
gudek
|
80
|
hadis
|
hadist
|
81
|
hafal
|
hapal
|
82
|
hakikat
|
hakekat
|
83
|
hektare
|
hektar
|
84
|
hierarki
|
hirarki
|
85
|
hipotesis
|
hipotesa
|
86
|
ijazah
|
ijasah
|
87
|
ikhlas
|
ihlas
|
88
|
influenza
|
influensa
|
89
|
inframerah
|
infra merah
|
90
|
imbau
|
himbau
|
91
|
indera
|
indra
|
92
|
infus
|
inpus
|
93
|
insaf
|
insyaf
|
94
|
isap
|
hisap
|
95
|
intelijen
|
inteligen
|
96
|
intens
|
inten
|
97
|
interpretasi
|
interprestasi
|
98
|
interupsi
|
intrupsi
|
99
|
islamiah
|
islamiyah
|
100
|
istigfar
|
istighfar
|
101
|
istri
|
isteri
|
102
|
itermeso
|
intermezo
|
103
|
izin
|
ijin
|
104
|
jadwal
|
jadual
|
105
|
jagat
|
jagad
|
106
|
jemaah
|
jamaah
|
107
|
jenazah
|
jenasah
|
108
|
jenderal
|
jendral
|
109
|
judo
|
yudo
|
110
|
junior
|
yunior
|
111
|
justru
|
justeru
|
112
|
kaidah
|
kaedah
|
113
|
kanker
|
kangker
|
114
|
karena
|
karna
|
115
|
karier
|
karir
|
116
|
karisma
|
kharisma
|
117
|
katalisis
|
katalisa
|
118
|
kedaluwarsa
|
kadaluwarsa
|
119
|
kedelai
|
kedelei
|
120
|
kendur
|
kendor
|
121
|
khotbah
|
khutbah
|
122
|
klien
|
client
|
123
|
kloter
|
keloter
|
124
|
koboi
|
koboy
|
125
|
komersial
|
komersil
|
126
|
kompleks
|
komplek
|
127
|
komplet
|
komplit
|
128
|
konfirmasi
|
komfirmasi
|
129
|
konkret
|
konkrit
|
130
|
konsekuensi
|
konsekwensi
|
131
|
korsleting
|
konsleting
|
132
|
kosakata
|
kosa kata
|
133
|
kreatif
|
kreatip
|
134
|
kreativitas
|
kreatifitas
|
135
|
kualitas
|
kwalitas
|
136
|
kuarsa
|
kwarsa
|
137
|
kuitansi
|
kwitansi
|
138
|
kuorum
|
kworum
|
139
|
lafal
|
lapal
|
140
|
legalisasi
|
legalisir
|
141
|
lembap
|
lembab
|
142
|
lubang
|
lobang
|
143
|
manajemen
|
managemen
|
144
|
manajer
|
manager
|
145
|
mangkuk
|
mangkok
|
146
|
mantra
|
mantera
|
147
|
masjid
|
mesjid
|
148
|
memengaruhi
|
mempengaruhi
|
149
|
mengonsumsi
|
mengkonsumsi
|
150
|
mengubah
|
merubah
|
151
|
menteri
|
mentri
|
152
|
mencolok
|
menyolok
|
153
|
metode
|
metoda
|
154
|
miliar
|
milyar
|
155
|
motif
|
motip
|
156
|
musafir
|
musyafir
|
157
|
naas
|
nahas
|
158
|
nakhoda
|
nahkoda
|
159
|
tampak
|
nampak
|
160
|
napas
|
nafas
|
161
|
nasihat
|
nasehat
|
162
|
negatif
|
negatip
|
163
|
negeri
|
negri
|
164
|
nomor
|
nomer
|
165
|
neto
|
netto
|
166
|
notula
|
notulen
|
167
|
november
|
nopember
|
168
|
objek
|
obyek
|
169
|
objektif
|
obyektif
|
170
|
omzet
|
omset
|
171
|
organisasi
|
organisir
|
172
|
orisinal
|
orisinil
|
173
|
paham
|
faham
|
174
|
palem
|
palm
|
175
|
paradoks
|
paradok
|
176
|
paramedis
|
paramedi
|
177
|
pasfoto
|
pas photo
|
178
|
paspor
|
pasport
|
179
|
paviliun
|
pavilion
|
180
|
pedas
|
pedes
|
181
|
peranti
|
piranti
|
182
|
permak
|
vermak
|
183
|
pikir
|
fikir
|
184
|
produktif
|
produktip
|
185
|
produktivitas
|
produktifitas
|
186
|
prototipe
|
prototif
|
187
|
proyek
|
projek
|
188
|
provinsi
|
propinsi
|
189
|
putra
|
putera
|
190
|
putri
|
puteri
|
191
|
ransel
|
rangsel
|
192
|
rapi
|
rapih
|
193
|
rapor
|
rapot
|
194
|
rasional
|
rasionil
|
195
|
respons
|
respon
|
196
|
resistans
|
resistan
|
197
|
reumatik
|
rematik
|
198
|
rezeki
|
rejeki
|
199
|
risiko
|
resiko
|
200
|
sah
|
syah
|
201
|
sahih
|
syahih
|
202
|
saksama
|
seksama
|
203
|
sambal
|
sambel
|
204
|
sanksi
|
sangsi
|
205
|
saraf
|
syaraf
|
206
|
saus
|
saos
|
207
|
sekadar
|
sekedar
|
208
|
sekretaris
|
sekertaris
|
209
|
semifinal
|
semi final
|
210
|
seprai
|
seprei
|
211
|
sintesis
|
sintesa
|
212
|
sistem
|
sistim
|
213
|
sistematis
|
sistimatis
|
214
|
skala
|
sekala
|
215
|
standardisasi
|
standarisasi
|
216
|
subjek
|
subyek
|
217
|
survei
|
survey
|
218
|
sutra
|
sutera
|
219
|
syahid
|
sahid
|
220
|
syukur
|
sukur
|
221
|
tafsiran
|
tapsiran
|
222
|
teknik
|
tehnik
|
223
|
teknisi
|
tehnisi
|
224
|
teknologi
|
tehnologi
|
225
|
teladan
|
tauladan
|
226
|
telepon
|
telpon
|
227
|
tenteram
|
tentram
|
228
|
teoretis
|
teoritis
|
229
|
terampil
|
trampil
|
230
|
terima kasih
|
terimakasih
|
231
|
tesis
|
thesis
|
232
|
tim
|
team
|
233
|
tobat
|
taubat
|
234
|
tradisional
|
tradisionil
|
235
|
transpor
|
transport
|
236
|
tripleks
|
triplek
|
237
|
trofi
|
tropi
|
238
|
urgen
|
urgent
|
239
|
urine
|
urin
|
240
|
ustaz
|
ustad / ustadz
|
241
|
utang
|
hutang
|
242
|
varietas
|
varitas
|
243
|
wali kota
|
walikota
|
244
|
yudikatif
|
judikatif
|
245
|
yudisial
|
judisial
|
246
|
yurisdiksi
|
jurisdiksi
|
247
|
zaman
|
jaman
|
248
|
zamzam
|
zam-zam
|
249
|
zina
|
jinah
|
250
|
zona
|
Zone
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar