OPINI REDAKSI DALAM TAJUK RENCANA
PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA (SOAL NOMOR 11)
Soal di atas menanyakan tentang opini redaksi dalam kutipan tajuk rencana. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level kognitif aplikasi atau penerapan. Kompetensi yang diuji adalah menyimpulkan isi tersirat dalam teks yaitu,menentukan opini /pendapat penulis berdasarkan penggalan tajuk rencana dengan tepat.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA/MA)
Dalam KBBI, opini adalah pendapat; pikiran; pendirian. Dengan demikian, sebuah opini belum terbukti kebenarannya. Opini redaksi pada kutipan tajuk rencana di atas adalah Pemerintah berkepentingan menjaga harga pangan selalu stabil (jawaban B). Jawaban A tidak tepat karena bertentangan dengan kalimat pertama pada tajuk rencana Badan Pusat Statistik memasukkan pangan sebagai penentu garis kemiskinan. Jawaban C bukan opini tetapi fakta sesuai isi kalimat ketiga pada tajuk rencana. Jawaban D dan E bukanlah opini yang terdapat dalam bacaan. Isi kalimat D dan E tidak sesuai dengan isi kutipan tajuk rencana di atas.
RINGKASAN MATERI
Tajuk rencana
Tajuk rencana/Editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana/Editorial biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pengertian Opini:
Dalam KBBI, opini adalah pendapat; pikiran; pendirian. Dengan demikian, sebuah opini belum terbukti kebenarannya.
Opini penulis adalah pendapat penulis. Dalam menulis sebuah wacana/tajuk rencana/paragraf, penulis akan memasukkan beberapa data atau hal-hal yang sedang terjadi saat ini. Setelah menjabarkan permasalahannya, penulis akan menambahkan pendapat pribadinya mengenai topik yang ia bahas tersebut.
Dari penjelasan definisi pada kalimat opini dan opini penulis tersebut, sudah terlihat perbedaannya. Namun, lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh soal berikut.
Contoh Soal:
(1) Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh rakyat mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu. (2) Setiap tahun ajaran baru selalu muncul keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan orang tua mencari sekolah untuk anaknya. (3) Ternyata keganjilan itu muncul karena masalah lama belum tuntas. (4) Standardisasi sekolah masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-kasta dalam pendidikan. (5) Sistem kasta tersebut membuat para orang tua berlomba-lomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. (6) Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. (7) Sementara, banyak siswa yang tidak bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai, melainkan karena mereka tidak mampu membayar biaya sekolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan Indonesia.
UN TP 2011/2012 (E-57) NO. 5
Opini penulis dalam tajuk tersebut adalah ....
(A) Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
(B) Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
(C) Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
(D) Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
(E) Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi
ANALISIS
Kalimat (1) merupakan kalimat opini karena terdapat kata “ternyata masih” yang menandakan pendapat dan belum tentu semua setuju dengan hal ini.
Kalimat (2) merupakan kalimat opini karena terdapat “selalu muncul”, padahal belum tentu.
Kalimat (3) juga merupakan kalimat opini karena masih menjelaskan kalimat (2).
Kalimat (4) merupakan kalimat opini karena terdapat frasa “masih belum jelas”.
Kalimat (5) merupakan kalimat opini, terlihat dari “para orang tua berlomba-lomba”, padahal belum tentu.
Kalimat (6) juga opini karena menambahkan kalimat (5).
Kalimat (7) jelas merupakan kalimat opini.
Dari penjelasan tersebut, terlihat kalimat (1) sampai kalimat (7) merupakan kalimat opini.
Lalu, bagaimana dengan opini penulis pada paragraf tersebut? Apakah semua itu merupakan opini dari si penulis? Tentu saja bukan.
Opini penulis pada paragraf tersebut hanya terdapat pada kalimat (1).
Kalimat (1) merupakan kesimpulan yang diambil oleh si penulis, sedangkan kalimat (2) sampai dengan kalimat (7) adalah penjabaran si penulis untuk menguatkan opini yang telah ia simpulkan pada kalimat (1). Pembuktian itu penulis jabarkan dengan memperlihatkan peristiwa/kejadian yang sudah/sedang terjadi pada saat ini.
Dalam paragraf tersebut terdiri dari tujuh kalimat. Ketujuh kalimat tersebut merupakan kalimat opini. Namun, ketujuh kalimat opini tersebut belum tentu merupakan opini dari si penulis. Opini penulis hanya terdapat pada kalimat pertama karena kalimat lainnya adalah penjelasan si penulis untuk menguatkan opininya. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan tersebut adalah pilihan (C).
Kesimpulan:
Dari penjelasan tersebut, jelas perbedaan antara kalimat opini penulis dan kalimat opini berbeda. Dalam satu paragraf, semua kalimat merupakan opini. Namun, belum tentu itu semua juga merupakan opini penulis.
Catatan Tambahan:
Jika terdapat kesalahan dalam penjelasan di atas, saya mohon maaf. Saran, kritik atau pengoreksian dapat ditulis pada kolom komentar agar bisa saya tindak lanjuti. Terima kasih.
(http://tuslianingsih.blogspot.co.id/2013/03/soal-ujian-nasional-perbedaan-opini.html)
Kunci Jawaban : B
PembahasanSoal di atas menanyakan tentang opini redaksi dalam kutipan tajuk rencana. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level kognitif aplikasi atau penerapan. Kompetensi yang diuji adalah menyimpulkan isi tersirat dalam teks yaitu,menentukan opini /pendapat penulis berdasarkan penggalan tajuk rencana dengan tepat.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA/MA)
Dalam KBBI, opini adalah pendapat; pikiran; pendirian. Dengan demikian, sebuah opini belum terbukti kebenarannya. Opini redaksi pada kutipan tajuk rencana di atas adalah Pemerintah berkepentingan menjaga harga pangan selalu stabil (jawaban B). Jawaban A tidak tepat karena bertentangan dengan kalimat pertama pada tajuk rencana Badan Pusat Statistik memasukkan pangan sebagai penentu garis kemiskinan. Jawaban C bukan opini tetapi fakta sesuai isi kalimat ketiga pada tajuk rencana. Jawaban D dan E bukanlah opini yang terdapat dalam bacaan. Isi kalimat D dan E tidak sesuai dengan isi kutipan tajuk rencana di atas.
Tajuk rencana
Tajuk rencana/Editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana/Editorial biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana/editorial biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana/Editorial juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana/editorial terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Ciri-ciri- Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
- Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
- Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
- Tertuang pikiran subjektif redaksi (https://id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_rencana)
OPINI REDAKSI DALAM TAJUK RENCANA
Apakah opini penulis berbeda dengan kalimat opini? Atau sama? Sebenarnya, kedua hal tersebut berbeda, tetapi para siswa cenderung menyangka keduanya sama. Karena kesalahan presepsi itulah, sering terjadi kesalahan dalam menjawab.Pengertian Opini:
Dalam KBBI, opini adalah pendapat; pikiran; pendirian. Dengan demikian, sebuah opini belum terbukti kebenarannya.
Pengertian Kalimat Opini:
Kalimat opini adalah sebuah kalimat pendapat yang di dalamnya terdapat pernyataan yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Pengertian Opini Penulis:Opini penulis adalah pendapat penulis. Dalam menulis sebuah wacana/tajuk rencana/paragraf, penulis akan memasukkan beberapa data atau hal-hal yang sedang terjadi saat ini. Setelah menjabarkan permasalahannya, penulis akan menambahkan pendapat pribadinya mengenai topik yang ia bahas tersebut.
Dari penjelasan definisi pada kalimat opini dan opini penulis tersebut, sudah terlihat perbedaannya. Namun, lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh soal berikut.
Contoh Soal:
(1) Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh rakyat mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu. (2) Setiap tahun ajaran baru selalu muncul keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan orang tua mencari sekolah untuk anaknya. (3) Ternyata keganjilan itu muncul karena masalah lama belum tuntas. (4) Standardisasi sekolah masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-kasta dalam pendidikan. (5) Sistem kasta tersebut membuat para orang tua berlomba-lomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. (6) Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. (7) Sementara, banyak siswa yang tidak bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai, melainkan karena mereka tidak mampu membayar biaya sekolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan Indonesia.
UN TP 2011/2012 (E-57) NO. 5
Opini penulis dalam tajuk tersebut adalah ....
(A) Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
(B) Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
(C) Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
(D) Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
(E) Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi
ANALISIS
Kalimat (1) merupakan kalimat opini karena terdapat kata “ternyata masih” yang menandakan pendapat dan belum tentu semua setuju dengan hal ini.
Kalimat (2) merupakan kalimat opini karena terdapat “selalu muncul”, padahal belum tentu.
Kalimat (3) juga merupakan kalimat opini karena masih menjelaskan kalimat (2).
Kalimat (4) merupakan kalimat opini karena terdapat frasa “masih belum jelas”.
Kalimat (5) merupakan kalimat opini, terlihat dari “para orang tua berlomba-lomba”, padahal belum tentu.
Kalimat (6) juga opini karena menambahkan kalimat (5).
Kalimat (7) jelas merupakan kalimat opini.
Dari penjelasan tersebut, terlihat kalimat (1) sampai kalimat (7) merupakan kalimat opini.
Lalu, bagaimana dengan opini penulis pada paragraf tersebut? Apakah semua itu merupakan opini dari si penulis? Tentu saja bukan.
Opini penulis pada paragraf tersebut hanya terdapat pada kalimat (1).
Kalimat (1) merupakan kesimpulan yang diambil oleh si penulis, sedangkan kalimat (2) sampai dengan kalimat (7) adalah penjabaran si penulis untuk menguatkan opini yang telah ia simpulkan pada kalimat (1). Pembuktian itu penulis jabarkan dengan memperlihatkan peristiwa/kejadian yang sudah/sedang terjadi pada saat ini.
Dalam paragraf tersebut terdiri dari tujuh kalimat. Ketujuh kalimat tersebut merupakan kalimat opini. Namun, ketujuh kalimat opini tersebut belum tentu merupakan opini dari si penulis. Opini penulis hanya terdapat pada kalimat pertama karena kalimat lainnya adalah penjelasan si penulis untuk menguatkan opininya. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan tersebut adalah pilihan (C).
Kesimpulan:
Dari penjelasan tersebut, jelas perbedaan antara kalimat opini penulis dan kalimat opini berbeda. Dalam satu paragraf, semua kalimat merupakan opini. Namun, belum tentu itu semua juga merupakan opini penulis.
Catatan Tambahan:
Jika terdapat kesalahan dalam penjelasan di atas, saya mohon maaf. Saran, kritik atau pengoreksian dapat ditulis pada kolom komentar agar bisa saya tindak lanjuti. Terima kasih.
(http://tuslianingsih.blogspot.co.id/2013/03/soal-ujian-nasional-perbedaan-opini.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar